Sunday, January 16, 2011

Hidup Modern, Hidup Dengan Vegetarian

sumber :Wisnu organic vegetarian

Quantcast

Menjadi bervegetarian adalah gaya hidup, bukan mengikuti aliran terkait agama tertentu. Alasan utama menjadi vegetarian biasanya demi kesehatan. Namun di sejumlah Negara maju, alasan telah bergeser menjadi demi lingkungan dan etika. Sementara di Indonesia. Seperti dikemukakan koordinator pusat studi energi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Prasasto Satwiko, vegetarian banyak dianggap berkaitan dengan ajaran agama tertentu. Belum di pandang sebagai gaya hidup. Kaum vegetarian baru di Negara-negara maju sekarang menempatkan lingkungan dan etika sebagai alasan utamanya. Lingkungan dipakai sebagai alasan karena pemakaian energi untuk menghasilkan daging teramat mahal dan merusak alam.
Sementara etika berhubungan dengan manusia yang mestinya menghargai binatang sebagai sesama. Dalam bingkai perikemanusiaan, binatang jangan diperlakukan semena-mena. Sikap semena-mena, termasuk membunuh binatang secara keji, akan berimbas pada perilaku. Gaya hidup itu bukan tentang orang yang makan sayur dan buah karena tak suka mengkonsumsi atau membeli daging.”Tetapi tentang orang yang memakan sayur dan buah karena mereka suka dan mendapat manfaat”, ujar prasasto yang juga bervegetarian ini.
Proses membunuh hewan dan keterbiasaan manusia melihat penderitaan hewan apalagi konsumsi hewan sedikit banyak berdampak pada perilaku. Kenyataan membuktikan kaum vegetarian lebih bisa menjaga kestabilan emosi ketimbang orang yang mengkonsumsi daging. Gaya hidup vegetarian, disampaikan prasasto, dalam beberapa tahun terakhir, sudah menjadi trend di Negara maju seperti Inggris dan Selandia Baru. Namun uniknya, Selandia Baru adalah pengekspor daging di banyak Negara, termasuk Indonesia. :-)

No comments:

Post a Comment