Monday, January 3, 2011

Menyadari Tujuan Hidup Di Masa Lansia

 
lansia
i
rate this

MENYADARI TUJUAN HIDUP YANG SEBENARNYA
DI MASA LANSIA
( Suatu tinjauan filosofis )

TJOKORDA GDE DHARMAYUDA
DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
PENGAMAT DAN PENGEMBANG KESEHATAN HOLISTIK
Abstrak
Ramalan akan meningkatnya jumlah lansia di masa datang menjadikan tantangan bagi tenaga kesehatan Pembina lansia untuk semakin menyempurnakan jenis dan model pelayanan, agar semakin sempurna dapat membantu sesama untuk dapat mengisi kesempatan hidupnya semakin baik. Perhatian terhadap fisik saja belum cukup untuk membantu lansia agar semakin berkwalitas hidupnya, berbagai data keberhasilan bantuan fisik belum cukup sempurna membahagiakan para lansia, masih diperlukan bantuan yang nyata nyata sangat diperlukan oleh para lansia di masa akhir kehidupan fisiknya, yaitu dorongan untuk menyadari arti dan makna yang sebenar-benarnya dari hidup ini dan mengisi hidup dengan yang seharusnya dilakukan di saat saat ada kesempatan hidup yang sangat singkat ini. Perhatian akan tujuan hidup yang sebenarnya masih sangat jarang dibahas dalam perawatan lansia, modalitas kepustakaan buku teks, journal, majalah, buku tentang kebudayaan, Agama dan  buku spiritual tentang keberadaan badan fisik dan badan spiritual belum banyak di sentuh para Ilmuan untuk dimanfaatkan dalam menyadarkan para lansia bahwa suatu saat nanti badan spiritualnya akan akan meninggalkan badan fisik ini. Agama dan latihan latihan spiritual belum menjadi unsur penting untuk membangkitkan kesadaran lansia dalam mengisi sisa masa hidupnya. Kesadaran akan tujuan hidup yang sebenarnya yang semestinya di capai pada usia lansia sudah jelas akan mengurangi kegelisahan nantinya di akhir hidup ini, semestinya menjadi prioritas dalam pembinaan lansia, namun masih belum mendapat perhatian yang semestinya. Oleh karena masalah inilah maka kami mencoba membahas dengan bahasa yang sederhana untuk membantu kita semua untuk dapat mengevaluasi diri apakah semua tujuan hidup yang sebenarnya sudah semua dapat kita capai ?. apakah arah prilaku kita saat ini sudah sesuai dengan tujuan hidup kita yang sebenarnya ?. apakah kita sudah memanfaatkan kesempatan hidup ini untuk melengkapi yang semestinya kita lakukan di bumi ini, sehingga saat kita meninggalkan dunia fisik ini kita dapat mengikuti perjalanan spiritual kita dengan sempurna ?.dan sekilas akan kami bahas juga strategi untuk mengisi hidup singkat ini dengan hal hal yang positif.
Pendahuluan
Peningkatan jumlah penduduk usia > 65 tahun di beberapa Negara akan bertambah 5 – 15 % dilihat dari data 1990 dan perkiraan jumlah lansia di tahun 2030. bertambah 1.2 – 6.9 % di tahun 2050. Jumlah yang cukup besar ini perlu disikapi dari sudut kesehatan dengan Indikator kesehatan Lansia tentunya akan memerlukan perhatian semakin besar, berbagai macam masalah akan semakin banyak ditemukan dan perhatian akan semakin besar pada masalah inti dari tujuan perawatan usia lanjut, yaitu bagaimana menyadari tujuan hidup yang sebenarnya.dan dapat melakukan yang seharusnya dalam mengisi sisa hidup dimasa lansia dengan baik.
Apabila hal ini belum disadari dengan baik bukan tidak mungkin akan merupakan hambatan bagi kita untuk memberikan bantuan secara holistik pada lansia, karena tujuan utama pemberian bantuan perawatan kesehatan Lansia adalah agar para Lansia memperoleh kesempatan untuk mencapai tujuan hidup yang sebenar benarnya. Apabila tujuan hidup yang sebenar benarnya belum dapat disadari dengan baik maka seolah olah apa yang telah dilakukan sudah mencapai tujuan dan suatu saat nanti bila ia menyadarinya dengan terlambat maka bukan tidak mungkin ia akan menyesal dan  mengalami kebingungan karena di masa lansia akan terjadi berbagai macam kelemahan fisik yang tentunya akan semakin lama semakin bertambah berat. Masih cukup banyak Lansia yang mengalami gangguan mental dan putus asa yang akhirnya melakukan tindakan mengakhiri hidup dengan paksa.
Dengan suatu upaya mengingatkan para Lansia akan tujuan hidup yang sebenarnya dan memberikan bantuan petunjuk berbagai hal yang strategis untuk memanfaatkan kelemahan Lansia sebagai suatu kekuatan dalam melakukan dan berjalan menuju tujuan hidup yang sebenarnya sehingga diharapkan ketenangan para Lansia akan semakin dapat dicapai dan kwalitas hidup bahagia lansia akan semakin mudah di capai.
Marilah kita bersama sama untuk saling mengingat dan menyadari akan diri sejati kita masing-masing yang sebenar benarnya untuk kemudian memanfaatkan kesempatan hidup kita dalam melakukan berbagai macam hal yang semestinya kita lakukan di bumi dan bukan melakukan apa yang tidak semestinya kita lakukan.
penjalanan hidup sebenarnya
Perjalanan hidup manusia
Marilah kita melihat sekilas perjalanan manusia selama hidup dan tugas tugasnya. Dari uraian ini akan dapat kita lihat bagaimana sementaranya semua hal hal duniawi ini, termasuk hidup itu sendiri.
Kesadaran sejati
Sebagaimana kita ketahui kita bukanlah sekedar otak dengan tubuh fisik saja, kita terdiri dari tubuh fisik, jiwa dan Roh. Roh kita berasal dari Tuhan yang biasa disebut percikan atau Zat Tuhan. Roh kitalah yang akan kembali kepada Tuhan. Otak sebagai bagian dari tubuh fisik, bagian dari daging dan darah akan kembali ke asalnya yaitu debu dan tanah.
Jadi dari sini dapat kita lihat bahwa diri sejati kita adalah Roh kita. Yang besemayam di dalam hati dan sebagian lagi diatas kepala (baca buku sinchi).
Sebagai percikan Sang Pencipta Inti Roh yaitu Hati Nurani selalu mengetahui kebenaran sejati, jauh melebihi apa yang dapat diketahui oleh otak manusia. Tidak saja cakupan pengetahuannya jauh lebih dalam segala hal dibandingkan dengan otak, tetapi hati nurani juga selalu mengetahui apa yang diinginkan Tuhan atas diri kita. Karena itu apabila kita mau melihat diri kita dengan lebih baik, kita harus melihat diri kita dari sudut kesadaran sejati kita dengan hati nurani.
Perjalanan manusia
Manusia dibatasi oleh kelima indera yang berfungsi hanya dalam dunia fisik saja tetapi kita harus menyadari bahwa tubuh fisik dengan kelima inderanya bagian kecil dari diri kita secara keseluruhan yang juga terdiri atas jiwa dan roh. Sebenarnya tubuh fisik kita adalah bagian kecil dari diri kita secara keseluruhan.Jadi dunia fisik yang sangat luas ini hanyalah bagian kecil dari alam semesta secara keseluruhan. Kehidupan kita di bumi ini hanya lah bagian kecil dari seluruh perjalanan yang harus kita jalani.
Dalam menjalani hidupnya secara teori kita sudah tahu bahwa tiada yang lebih penting dari pada untuk dapat lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi tingkat pemahaman kebanyakan dari kita baru sampai pada taraf mengetahuinya saja. Walaupun kita tahu bahwa tiada yang lebih penting dari pada kedekatan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan hidup manusia
Mencapai tujuan hidup yang sebenarnya tidaklah sulit, demikian tulisan yang ada didalam buku Mencapai Tujuan Hidup Yang sebenarnya yang ditulis oleh Irmansyah Effendi MSc. Seorang spiritualis muda yang pernah mengalami kesempatan untuk merasakan, menyadari perjalanan lengkap manusia ketika masih hidup maupun setelah kematian, setelah keluar dari badan fisiknya dan sadar sebagai diri sejati. Setelah mendapat kesempatan Beliau melihat permasalahan yang banyak timbul yang dialami manusia di saat sudah tidak berbadan fisik lagi dan kemudian menulis buku Tujuan hidup Yang Sebenarnya untuk membantu sesame yang masih hidup untuk dapat mengisi hidup ini dengan sesuatu kegiatan positif agar kelak permasalahan sesudah tidak berbadan fisik lagi tidak terjadi. Untuk mencapai Tujuan hidup yang sebenarnya dibutuhkan kesadaran.dan usaha yang sungguh sungguh untuk mencapainya.
Setelah kita mencapai tujuan hidup di dunia ini, marilah kita menyadarkan diri kita agar kita dapat mengarahkan diri kita sebaik baiknya demi mencapai tujuan hidup yang sebenarnya. Oleh karena panjangnya perjalanan hidup duniawi yang dilalui oleh banyak orang, banyak yang terhenti di tengah jalan, karena berbagai alasan dan hanya sebagian kecil saja yang dapat mencapai puncaknya. Walaupun telah mencapai puncak prestasi secara duniawi pun, apa yang telah dicapai belum menjamin bahwa yang bersangkutan telah berhasil secara rohani.
Lalu karena tujuan hidup duniawi dan rohani mungkin terlihat berbeda bagi sebagian orang, tujuan hidup yang manakah yang lebih penting ? Bagi anda yang menyadari bahwa kehidupan di bumi hanyalah kehidupan sementara saja, anda sadar bahwa tujuan hidup secara rohanilah yang penting. Tujuan hidup secara rohanilah yang merupakan tujuan hidup yang sebenarnya.
Lalu, apakah tujuan hidup yang sebenarnya dari seorang manusia di bumi ini ? Apakah kita semua telah melakukan hal – hal yang sesuai untuk tujuan hidup kita yang sebenar-benarnya ini ?.
Seseorang yang hanya sibuk dengan tujuan hidup duniawinya mungkin dapat berpuas diri di dunia, tetapi biasanya orang orang seperti ini tidak mempunyai kedamaian dalam hatinya, karena tanpa menyadari tujuan hidup rohani, tanpa pendekatan diri kepada Tuhan ketenangan kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya belumlah terjadi.
Apabila para lansia memilih lebih menyadari akan tujuan hidup secara rohani sebagai hal yang terpenting maka kesempatan hidup saat lansia ini sebaiknya dimanfaatkan untuk semakin menyempurnakan sikap hidup agar apa yang tersisa belum sesuai dengan tujuan hidup secara rohani dapat dilakukan.
Melaksanaan tujuan hidup
Dalam melaksanakan tujuan hidup diperlukan kesadaran dan usaha yang sungguh sungguh untuk mencapainya.
Kesadaran : diperlukan kesadaran akan tujuan hidup yang sebenarnya perlu disadari tujuan hidup fisik dan rohani. Tujuan hidup fisik selalu dalam keadaan sehat segar berenergi untuk melakukan berbagai hal untuk mencapai kebahagiaan fisik, namun perlu diingat secara bersamaan akan tujuan hidup spiritual yaitu kita hidup ini hanyalah untuk dapat belajar menyadari hidup dan mengasihi Tuhan setiap saat sehingga di akhir kehidupan fisik dapat kembali kepada NYA seutuh utuhnya.
Dengan kesadaran seperti ini tentunya kita seharusnya memanfaatkan kesempatan hidup ini hanyalah untuk melakukan berbagai hal yang memang semestinya kita lakukan agar kita tidak kehilangan kesempatan untuk dapat kembali kepadaNYA.
Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita dapat melakukan hal ini, dengan cara apa kita dapat melakukan hal ini. Setelah menyadari semua ini maka tinggal kita memanfaatkan kesempatan hidup melakukan semua yang semestinya di lakukan rApabila baru di masa lansia kita menyadari hal ini apakah kita terlambat?. Tidak dan tidak ada kata terlambat, perjalanan kita untuk dapat lebih dekat kepada Tuhan, adalah sangat jauh ditengah perjalanan kita akan berjumpa akan berbagai hal yang akan selalu mengingatkan kit  akan pencapaian tujuan hidup ini, oleh karena itu nikmatilah setiap saat
Pencapaian tujuan hidup di setiap masa kehidupan
Menyadari kesempatan hidup
Untuk dapat mencapai Tujuan Hidup yang sebenarnya manusia mempunyai masa hidup yang sangat terbatas seperti tertera dalam grafik yang ada di WHO KOBE CENTRE. Kita di Indonesia mempunyai angka harapan hidup 11,62 tahun pada umur 65 tahun dengan masa harapan hidup aktif  hanya 10.86 tahun bagi laki-laki. Sedangkan pada wanita sedikit lebih tinggi yaitu harapan hidup 12.87 tahun, harapan hidup aktif 11.34 tahun.
Sebesar angka inilah sebenarnya kesempatan yang dapat kita gunakan untuk dimanfaatkan sebaik baiknya agar andaikata kematian itu tiba, kita benar benar sudah siap menghadapainya dengan bahagia.
Perbandingan masa hidup masa sehat lansia di beberapa Negara Asia
Negara                         laki laki usia >65 th                                         wanita
Harapan hidup            harapan hidup aktif                         Harapan hidup            harapan hidup aktif
China                                     12.5                 8.9                          14.6                               9.9
Indonesia                              11.62               10.86                        12.87                          11.34
Malaysia                                 11.3                 10.49                         13.2                            12.13
Phillipines                             13.61               11.62                          13.69                          11.57
Korea                                      10.65               8.01                            14.84                         10.66
Thailand                                12.95               12.1                             15.58                         13.89
Japan                                      16.22               13.84                           20.03                       15.91
Harapan hidup dan harapan sehat lansia (>60 th) di Indonesia tahun 1976-1977
Indikator                                                              Saat lahir                                 Pada usia 60 th
Harapan Hidup                                           Laki-laki          Wanita             Laki-laki          wanita
Harapan Sehat
Harapan hidup                                               51.8                 54.8                 13.4                 14.7
Harapan hidup bebas cacat                           31.2                 32.0                 2.8                   3.7
Harapan hidup bebas tidak mampu                  47.8                50.3                 10.3                 10.8
Harapan hidup bebas handicaps                        47.6                50.7                 9.6                   11.0
Harapan hidup dan harapan hidup bebas kelainan fisik pada usia 66 tahun di India tahun 1991
Indikator                     Saat lahir                                             Pada usia 65 tahun
Harapan hidup                        laki-laki           wanita                         laki-laki           wanita
Harapan sehat             Urban  Rural   Urban  Rural               Urban  Rural   Urban  Rural
Harapan hidup               58.4     63.7     59.1     67.1                 12.7     12.8     14.3     15.2
Harapan hidup bebas
Kelainan fisik                  56.6     60.7     56.6     62.6                 6.6       7.4       7.1       7.8
Sumber : diambil dari Robine&Romieu, 1998 WHO KOBE CENTRE
Menyadari tujuan hidup di masa lansia
Kini kita sadar bahwa tujuan hidup yang sebenarnya mutlak kita harus capai dalam hidup ini karena berhubungan dengan keberadaan hidup itu sendiri, dan bukan untuk bermain main menikmati hidup tanpa tujuan yang dapat menjerumuskan kita ke arah yang salah dan melupakan kesempatan hidup. Kesempatan hidup yang kita miliki sangat singkat artinya kita seharusnya memanfaatkan kesempatan yang ada ini dengan sebaik baiknya agar tidak menyesal dikemudian hari saat masa kehidupan fisik ini berakhir. Perlu diingat bahwa apa yang kita lakukan dibumi masih harus kita pertanggung jawabkan nantinya setelah kehidupan fisik berakhir, oleh karena itu betapa pentingnya kita mengevaluasi diri apakah kita sudah sesuai dengan apa yang semestinya kita lakukan, apabila belum marilah kita memanfaatkan kesempatan hidup ini dengan sebaik baiknya.
Apa saja yang perlu disadari di masa lansia dalam hubungan dengan tujuan hidup yang sebenarnya itu sendiri. Sadari bahwa kita makhluk istimewa yang mempunyai Otak dan Hati.
Otak berhubungan dengan duniawi sedangkan hati berhubungan dengan otak dan spiritual. Oleh karena itu mesti dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.
Bagaimana memanfaatkan otak dimasa lansia?
Sadari untuk memanfaatkan kelemahan fisik untuk menjadi kekuatan dalam menyadari keberadaan spiritual.
Terimalah semua yang telah terjadi, semua ini mempunyai arti spiritual dalam hubungan dengan hidup dan tujuan hidup itu sendiri.
Selalulah ingat bahwa kita selalu terhubung dengan Sang Pencipta yang selalu mengasihi kita terus menerus dengan hati
Manfaatkanlah hati nurani untuk menahodai otak dalam menjalankan masa hidup lansia.
Bagaimana memanfaatkan hati nurani kita
Bukalah hati kita untuk Tuhan
Rasakan hati kita selalu terhubung dengan Sang Pencipta dan selalu menjadi nakhoda dalam kehidupan kita.
Manfaatkan kesempatan berinteraksi dengan sesama untuk semakin menyadari betapa besarnya kasih Tuhan kepada kita semua dan nikmati keindahan kasih tuhan sepanjang masa selama lamanya sampai kapanpun.
Biarkan perasaan tenang damai bahagia dan kasih selalu mengendalikan otak kita dalam menjalankan kehidupan untuk selalu sadar terhubung dengan Sang Pencipta dan melakukan yang terbaik untuk Sang Pencipta. Apapun yang kita lakukan hanyalah untuk mengasihi Sang Pencipta semakin baik dan bukan untuk diri pribadi kita.
GRAFIK PENCAPAIAN TUJUAN HIDUP DI MASA LANSIA
Memanfaatkan kelemahan menjadi kekuatan
Kelemahan fisik para lansia mesti dimanfaatkan sebagai suatu kekuatan padanya untuk semakin sadar akan tujuan hidup yang sebenarnya dan berupaya mencapainya di masa hidup yang sangat singkat ini. Berbagai macam cara atau jalan telah ada dan dipelajari banyak orang, namun semuanya masih sangat sulit dan rumit karena terpenggal penggal tidak menyatu dan belum ada pelajaran teknik khusus untuk menggunakan hati nurani, terlebih lagi pada lansia yang sudah lemah, tidak ada kesempatan panjang untuk menyadarinya. Disinilah kesempatan bagi kami menginformasikan bahwa saat ini telah ada pelajaran teknik untuk membuka hati untuk Tuhan dan memanfaatkan hati nurani sebagai nakhoda kehidupan kita di bumi. Dalam loka karya Hati nurani akan dipelajari tentang pengertian hati nurani dan hubungannya dengan otak kita, kemudian dilatih untuk mengenal hati nurani, membuka hati nurani, mengaktifkan hati nurani, menguatkan hati nurani, mengolah hati nurani dan menggunakan hati nurani sebagai nakhoda dalam menjalankan hidup.
Apa yang kita dapat nikmati bila setiap saat menjadikan hati nurani sebagai nakhoda kehidupan kita. Kita akan selalu dalam ketenangan kedamaian dan kebahagiaan dan selalu dalam perasaan kasih untuk hidup bersama di bumi selamanya.
Latihan menyadari tujuan hidup yang sebenarnya
Latihan menggunakan hati nurani
Latihan membuka hati untuk Tuhan
Latihan mengenal hati nurani
Latihan mengaktifkan hati nurani
Latihan menguatkan hati nurani
Latihan mengolah hati nurani
Ringkasan
  1. Irmansyah Effendi. Mencapai Tujuan Hidup Yang Sebenarnya. Gramedia. Jakarta
  2. Hati Nurani
  3. Kesadaran Jiwa
  4. Kundalini
  5. Kundalini 2
  6. Rei Ki Tummo
  7. Bhagavad Gita
  8. Saracamuscaya
  9. Mahabharata
  10. Oxford Text book Palliatif Medicine
  11. Global Health Expectancy Research among older peolple. Ageing and health Technical Report (1) WHO Kobe Centre. March 2001
  12. Global Health Expectancy Research among older peolple. Ageing and health Technical Report (2) WHO Kobe Centre. March 2001
  13. Global Health Expectancy Research among older peolple. Ageing and health Technical Report (3) WHO Kobe Centre. March 2001
  14. Dharmayuda.TG. Aspek Spiritual dan Kultural dalam perawatan kanker. Naskah Ilmiah Kongres Nasional II Masyarakat Palliatif Indonesia. September 2003.111-117

No comments:

Post a Comment