Monday, November 21, 2011

My Life as a Vegetarian

My first stab at giving up animal food happened during my first semester at college. I had decided to give up red meat. To be perfectly honest, I don’t remember why, but I’m pretty sure it had something to do with my fear of gaining the freshman fifteen.

I never really was big on red meat. I certainly ate my fair share of meatballs and hamburgers, but it never really excited me the way that cookies, big bowls of pasta, or BBQ chicken did. Looking back, it seems that it was a natural and intuitive decision for me to give up red meat before any other animal foods.

Plus, I just love cows and think they’re so gorgeous. I can’t stand the thought of eating them.

About a year later, my family and I found out that my cat was sick and passed away within a few weeks. I had her since I was in third grade, and I was absolutely, totally devastated. It was like losing a best friend. I still get teary eyed when I see pictures of her (as unfriendly as she was to our house guests, she was a sweet pet to me!). This was the first time I really saw an animal in distress, and I just couldn’t bear it. It was absolutely heartbreaking to experience.

This is what piqued my interest in the well being of animals.

After my cat passed away, I gave up all animal foods except for dairy and eggs. Eventually I gave those up, too.

Don’t be fooled: giving up these animal foods did not make my diet healthy. In fact, it was incredibly unhealthy. I ate tons of processed non-organic soy, lots of cereal with soy milk, and refined grain products. The result of this was a lot of weight gain. While following this diet, I actually was at the highest weight I ever was in my entire life!

This showed me that eating nachos and eating bowls of pasta, cereal, and vegan cookies was not what I was looking for! I still felt conflicted, as I didn’t want to consume the flesh of animals anymore, it felt immoral to me. It also felt awful to be in a heavy, bloated body. What’s a girl to do?

I eventually found the world of macrobiotics and whole foods, and finally vegetable juicing and raw foods, which was my saving grace after experiencing horrible allergies and stomach pains once I reached the age of twenty two (which I attribute to lots of drinking, late nights, work I was beginning to loathe, and my overall mainstream American diet that I had consumed my whole life). While the whole foods approach helped to relieve my symptoms, raw green vegetable juices and fresh produce allowed my body to really heal.

Pure, organic, vegan foods have brought me great comfort, peace, and joy throughout the years. While I still consume things like raw goat’s cheese regularly, and organic eggs, wild fish, and cream - based desserts on occasion, I know that my vegetable based meals are the ultimate indulgence for me. I no longer prepare land animal foods in my home for my husband, either, as he is no longer interested in consuming the flesh of animals on a regular basis (Food, INC. really did it for him). Fresh produce is what provides us with the hydration, nutrition, and amazing taste that we need to be eat well and feel satisfied!

It feels right to participate in the Vegan Month of Food, as it’s been ten years since I first dabbled in vegetarianism, I love to cook so much, and I’m always excited to share new ways to prepare vegetables with my readers.

My intention with Vegan MoFo is to illustrate some inventive, fun, nourishing, and beautiful vegan dishes, high quality packaged vegan foods, and spotlight animal rights as much as I can. I have loved animals deeply my entire life and still cannot imagine going a day without their furry companionship. While I know that veganism may not be the answer to all of the world’s problems, I certainly know that more vegetables would do all living beings (human and non-human) a world of good.

I hope you enjoy what I have to share this month, and if you have any requests, recipe or otherwise, please send them my way!

Love and Salads,
Marlena

What is “The Joyful Vegan”?

Welcome to The Joyful Vegan: Stories of Transformation. As the founder and director of Compassionate Cooks, through which I teach vegan cooking classes; sell my cooking DVD, cookbook, and recipes; write extensively; and produce a podcast, I have the privilege of hearing from countless people who have become awakened to their own values of compassion for animals and who recognize that being vegan is a powerful means for preventing animal suffering and cruelty. Most everyone who learns about the unspeakable cruelty perpetuated against animals on our behalf often experiences denial, then anger. But what most don’t realize – and can’t until you go through this experience yourself – is that what comes next is beyond what anyone could have prepared you for. The sense of freedom, of empowerment, of joy that comes with knowing that you are no longer part of that violence is indescribable.
Once the lens through which you see the world changes, nothing is ever the same again, and I believe that in order to stay humble, we need to remember our story. We need to remember where we were and how we got to where we are now. At the same time, in order to feel supported, respected, and understood, I believe that we need to connect with other like-minded folks, as we navigate through a world that champions animal cruelty as a social norm and looks with suspicion and derision upon those who reject cruelty and violence.
Sharing our story with each other validates our own experiences and helps us see that we’re not alone – that many others go through the same feelings of pain, disbelief, anger, joy, relief, and frustration.
This blog is for all of you. I invite you to submit your stories of transformation: what your tipping point was, how you made the decision to become vegan, and what the experience has been like since you made the change. Your stories of transformation will inspire others to find their own voices and to recognize themselves through your stories.
For the animals, both human and non-human, I thank you for participating in this project.
~Colleen Patrick-Goudreau
Founder and Director
Compassionate Cooks
http://www.compassionatecooks.com

Sunday, November 20, 2011

AKIBAT MALAS MINUM AIR PUTIH

Sumber : Unknown
( http://www.kasihlestari.org/v2/gayahidupkasihdetil.php?id=267 )

Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia. Kandungan air pada bayi 80 persen, orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen.
     
Air juga merupakan zat gizi penting bagi kesehatan tubuh karena berperan sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit.
airPutih
    
Banyaknya air yang dibutuhkan seseorang berbeda-beda tergantung pada ukuran tubuh orang tersebut dan apa yang dianggap sesuai untuk tubuhnya.
     
Meski kebutuhan air tiap orang berbeda menurut Profesor Hiromi Shinya MD, pakar enzim yang juga guru besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine AS, usahakan tubuh untuk mendapatkan pasokan air 6-8 gelas per hari (1,5-2 liter) untuk orang dewasa.
     
Berikut akibat jika malas minum air putih:
     
1. Ketika pasokan air minim tubuh akan mengalami kekurangan air atau dehidrasi. Dehidrasi ini menyebabkan cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang. Akibatnya, sel-sel otak menjadi tidak aktif dan berkembang, bahkan bisa menciut.
     
otak
2. Komposisi otak terdiri atas cairan, dan ketika otak tidak mendapatkan asupan air yang cukup akan terjadi gangguan fungsi kognitif (kepandaian) di otak. Otak tidak bisa menjalankan fungsi normalnya lagi, terutama fungsi kognitif yaang akhirnya membuat seseorang menjadi lemot, gampang lupa, dan tidak konsentrasi.
     
3. Dehidrasi yang dialami tubuh bisa menyebabkan gejala mulai dari yang ringan dan sedang seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti halusinasi dan kematian.
     
4. Rentan terkena infeksi kandung kemih karena bakteri tidak bisa keluar akibat kurang minum. Gejala infeksi kandung kemih ini bisa berupa suhu badan yang sedikit meningkat, rasa nyeri terutama saat akhir buang air kecil, perasaan ingin buang air kecil yang tidak dapat ditahan, nyeri tekan di atas tulang kemaluan. Kadang kala terdapat darah dalam urine.
     
5. Perempuan harus lebih banyak mengonsumsi air karena panjang saluran kemihnya lebih pendek dibanding laki-laki. Banyak minum air akan membantu bakteri keluar dari saluran kemih dan mengurangi risiko infeksi kandung kemih.
air
     
6. Kulit jadi kusam karena kurang minum membuat aliran darah kapiler di kulit juga tidak maksimal.
     
7. Kurang minum air putih bisa mengganggu fungsi ginjal karenanya air penting untuk mencegah batu ginjal. Dengan cukup air maka komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang air kecil.

Friday, November 18, 2011

Badut McDonald menjadi vegetarian ???

Aktor Vegetarian - Geoffrey Giuliano

Sebuah Surat dari Geoffrey Giuliano (a.k.a Ronald McDonald) -
Salam untuk warga yang peduli,

Selama hampir 2 tahun saya melawan semua yang pernah saya percayai dengan menjadi maskot perusahaan raksasa McDonald's dengan memainkan Ronald McDonald untuk ribuan anak-anak yang tak berdosa yang mempecayaiku.

Sebelum itu, saya menyesal untuk mengatakan, saya juga menjadi maskot BURGER KING MARVELLOUS di Timur Laut Amerika Serikat dengan melakukan pertunjukan sulap anak-anak mempromosikan kehebatan makan daging untuk perusahaan Burger King.

Sepuluh tahun kemudian, saya menyadari bahwa saya berhutang pada orang tua dan anak-anak di mana-mana untuk mencoba dan memberikan kebenaran tentang gaya hidup vegetarian yang indah. Akhirnya, saya telah mengembangkan merk acara baru untuk mendidik anak-anak dengan lembut tentang hubungan sejati mereka terhadap lingkungan, hewan, dan satu sama lain, sebagai tetangga di planet yang sangat over-terbebani.

Pertunjukkan ini (lengkap dengan musik, sihir dan kesenangan) adalah cara saya meminta maaf karena menjual secara terang-terangan dan keprihatinan saya terhadap mereka yang yang melakukan pembunuhan hewan yang tak terhitung jumlahnya serta meng-eksploitasi anak-anak untuk kepentingan mereka sendiri. Meskipun biaya yang dikeluarkan cukup besar, ini adalah pertunjukkan non-profit untuk menunjukkan pada orang-orang muda tentang pilihan gaya hidup vegetarian yang natural, alami dan menyehatkan.

Peace & Love,
GEOFFREY Giuliano

Ronald McDonald MENJADI seorang vegetarian

Bintang MacD mengatakan makan daging adalah pembunuhan


Ronald McDonald menjadi seorang vegetarian
Badut Burger Ronald McDonald mengejutkan bosnya - dengan menjadi VEGETARIAN.
Sekarang (thn 1991) bintang AS Geoffrey Giuliano, yang memerankan Ronald McDonalds di iklan TV, menyelamatkan sapi dari rumah jagal dan berjanji untuk mengupah seseorang untuk memerangi makan daging . Badut favorit anak-anak yang berusia 36 tahun ini menyatakan: "Daging adalah pembunuhan! Manusia dapat bersahabat dengan buah, sayuran dan biji-bijian". Saya mencuci otak anak-anak untuk melakukan hal yang salah - makan burger.. "Saya ingin minta maaf kepada anak-anak di seluruh dunia karena menjual produk daging karena saya peduli. Mereka mendapat keuntungan juttan dollar dari membunuh binatang yang tidak bersalah."
Geoffrey mengalahkan 600 badut lain untuk mendapatkan pekerjaan Ronald pertama di Kanada pada awal tahun 80-an. Dia mempunyai acara TV sendiri dan memperoleh sekitar 40, 000 poundsterling setahun.
Ketika ia memutuskan untuk berhenti, ia mengklaim, McDonalds mengadakan rapat dewan krisis. Sekarang Geoffrey menghabiskan waktunya menjalankan komunitas "perlindungan sapi" di perkebunan di Barat New York, dimana hewan dipelihara sampai tua dengan baik. McDonalds,  rantai makanan cepat saji terbesar di dunia menolak untuk berkomentar.

Daily Mirror, London
September 1991

Sumber : http://www.thenazareneway.com/vegetarian 
                                                                                        /ronald_mcdonald_is_now_a_vegetar.htm
 http://www.vegan-vegetarian-info.com/2010/04/badut-mcdonald-menjadi-vegetarian.html

Rahasia Umur Panjang Suku Hunza

1. Mengapa orang suku Hunza berusia panjang dan tersehat di dunia. Apa Rahasianya ?
  • Gizi (Makanan) sehari-hari orang Suku Hunza terdiri dari biji-bijian, sayur-sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian.
  • GIZI NABATI MURNI, memelihara saluran (Nadi) tubuh tetap bersih dan lapisan dalam tetap utuh tidak berkarat.
  • Umur Rata-rata orang Hunza : Dewasa : 20 Th


2. Mengapa usia dan kesehatan manusia zaman modern ini merosot tajam ?

  • Di Zaman sekarang ini secara tidak sadar atau tidak sadar, makanan kita tercemar oleh zat-zat kimia yang sukar keluar dari tubuh, bahkan menjadi endapan dan kerak dalam saluran (nadi) dalam tubuh kita.
  • Diantaranya zat-zat kimia (anorganis) yang mencemari tubuh kita : obat-obatan, Zat Narkoba, Perokok (Nikotin), Koffin, serta Obat Analgetikum (penekan terhadap syaraf pusat untuk menhilangkan rasa sakit/nyeri yang sangat membahayakan kesehatan tubuh.
  • kondisi kesehatan dan usia mengalami kemerosotan tajam antara 40-50% dari usia sesungguhnya.
  • Umur rata-rata orang modern : dewasa : 20 Th


JENIS BINATANG UMUR DEWASAUSIA RATA-RATA
Kuda
Lembu
Simpanse
4 tahun
6 tahun
6 tahun
25 Th. = 25/4 = 6 x lipat
40 Th. = 40/6 = 6 x lipat
40 Th. = 40/6 = 6 x lipat

3. GIZI NABATI MURNI

  • KACANG KEDELE, KACANG HIJAU, KACANG PRONOJIWO, BIJI WALUH, BIJI WIJEN, BIJI PARA
4. TUMBUH-TUMBUHAN BERKHASIAT

  • BUAH-BUAHAN, SAYUR-SAYURAN, UMBI-UMBIAN, DAUN, BUNGA, BATANG, AKAR, KULIT BUAH, KULIT BATANG..


Sejarah sehat dan kuat orang-orang suku Hunza yang hidup di kaki pegunungan himalaya Wilayah Qashmir India.

Berdasarkan hasil penelitian Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyimpulkan bahea orang-orang sehat, kuat & terpanjang usia di dunia dimasa ini adalah : suku Hunza yang Tinggal dan hidup di kaki pegunungan Himalaya - Qashmir India. usia mereka rata-rata mencapai 200 Tahun, sebanding dengan orang indonesia berusia 45 Tahun, dan mereka dalam usia tersebut masih melakukan segala aktivitas, baik berladang, bertani, bahkan sering berolah raga seperti umumnya masyarakat Indonesia.

APA RAHASIANYA ?!

Pada umumnya suku Hunza suka hidup bertoleransi, membagi dan pemerhati untuk sesama. mereka tidak ingin hidup berlebihan, kesederhanaan terpancar dari relung kehidupan dan realitas, bahkan mereka lebih senang hidup membantu dan bergotong royong dalam segala hal. aplikasi seperti ini sering mereka lakukan dimana saja, kapan saja, tanpa mengenal waktu serta keadaan. ini merupakan salah satu wujud nyata dalam kehidupan sebagai bentuk ketenangan jiwa dan kepuasan batin. Disinilah mereka mendapat ketenangan untuk berfikir dalam menyelesaikan permasalahan hidup, karena pada jiwa yang tenang terdapat fikiran yang jernih, karena setiap penyakit timbul hampir 45% adalah dari bathin/fikiran.


Suku Hunza
Orang-orang Hunza pada umumnya senang dan gemar menjaga alam. Hidup mereka jauh dari hal-hal yang merusak alam. Mereka tidak senang dengan polusi udara, dll. Udara yang mereka hirup setiap detik, air yang mereka minum tiap haus, adalah benar-benar alami. Begitu juga dengan makanan-makanan yang mereka konsumsi hampir 100% adalah alami (Herbal). Padi, Jagung, Tanaman,palawija dan lain-lainnya tidak pernah mereka berikan pupuk, atau insektisida yang mengandung racun. maka disini jelas bahwasannya : kehidupan kita saat ini di zaman modern lebih banyak madzarat kelintang manfaatnya, karena hidup kita inginnya yang serba instan, sementara kita tidak pernah peduli apa reaksi positiv/negative-nya bagi tubuh kita.

jadi kesimpulannya adalah, bagaimana kita menjaganya. Dari 3 hal yang dilakukan oleh suku Humza tadi, sebab penyakit datang karena kelengahan kita dalam mengatur pola makan dan gaya hidup sehari-hari.

Kesimpulannya : Menjaga agar tubuh kita selalu sehat dan kuat dengan cara . .
1). Fikiran/bathin/perasaan
2). Faktor alam, gaya/pola hidup kita.
3). Makanan yang alami.
 
 http://www.vegan-vegetarian-info.com/2010/03/rahasia-umur-panjang-suku-hunza.html
 

Mengapa Saya Memilih Berhenti Makan Daging

Oleh eac12890 (15, F, Florida) 

(Tulisan ini ditujukan bagi semua orang yang memiliki belas kasihan, para penyayang hewan, atau siapa saja yang sedang atau berencana untuk menjadi seorang vegetarian. saya akan menceritakan kisah saya sebaik-baiknya, dan yang saya harapkan hanyalah agar orang-orang membaca dan merenungkan mengenai apa yang telah saya katakan. Semua orang hidup, tumbuh, dan berkembang dengan langkah dan kecepatan mereka masing masing, jadi jika Anda meluangkan waktu untuk merenungkan kata-kata dalam essay ini dengan pikiran terbuka , saya akan merasa puas.)


Saya lahir pada 8 Desember 1990 dalam sebuah keluarga yang seperti keluarga Amerika pada umumnya. Makanan sehari-hari kami adalah daging, seperti steak, daging babi, atau ayam panggang. Kami tidak benar-benar berpikir banyak mengenai apa yang kita makan. Maksud saya adalah, kita semua tahu bahwa daging berasal dari hewan .... hanya saja kita tidak benar-benar memikirkan dari mana ... atau bagaimana mereka diperlakukan.

Sebagai sebuah keluarga, kami selalu memiliki hewan peliharaan, dan kami selalu menyayangi hewan. Saya ingat ketika mendapatkan anjing pertama kami Shannon - kakak saya dan saya sangat gembira! Shannon akan menyambut kami dengan senang hati setiap kali dia melihat kami, dia selalu ingin berada di sekitar kami. Shannon memiliki kepribadian tersendiri, dia memiliki ikatan dengan manusia.

Saya memiliki ingatan samar samar ketika berjumpa dengan vegetarian pada usia 10 atau 11, dan saya mengatakan hal-hal seperti, "Ini sudah mati!" dan "Jika memiliki kehidupan yang baik, dan akan mati juga, mengapa tidak dimakan saja?" Mengingat hal ini, saya sekarang menyadari bahwa, seperti kebanyakan orang, saya tidak tahu dari mana makanan saya berasal sebelum dijual di toko kelontongan atau restoran. saya sama sekali tidak tahu bagaimana binatang itu diperlakukan, apakah hewan tersebut terjangkit penyakit, atau apakah ia disembelih secara etis. Yang saya tahu adalah ‘steak’ yang sudah tertata rapi, yang rasanya sangat saya sukai.

Saya pikir sebagian besar dari kita, setidaknya pada saat kita remaja, memiliki gagasan bahwa tempat-tempat yang memproduksi 'steak ' dan ‘sayap ayam' kami tidak lah bagus. Beberapa dari kita mungkin tahu bahwa hewan mungkin tidak diperlakukan dengan baik. Bagaimana dengan Anda? Bisa jadi Anda tahu atau tidak tahu. Banyak di antara kita, malah tidak memiliki sedikit rasa penasaran - kita hanya melihat 'gambar indah' sapi yang merumput di bagian depan paket daging, dan menganggap bahwa hewan tersebut pasti diperlakukan dengan baik. 

Clpo13 bilang “saya tidak kenal satu pun vegetarian yang tidak bisa mengemukakan argumen bagus untuk tidak makan daging”

Ketika saya berada di kelas tujuh atau delapan, saya menjadi tertarik pada kesehatan. Termotivasi untuk meningkatkan kebiasaan makan saya, saya membaca buku mengenai nutrisi. Saya perlahan-lahan melepaskan diri dari tradisi diet (Amerika) yang terdiri dari daging sapi dan kentang .... dan mulai mengkonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang. Tentu saja, saya secara otomatis mengurangi asupan daging, makan ayam dan ikan sekitar dua kali seminggu, dan daging merah sekitar sekali sebulan. Saya merasa jauh lebih baik dan saya bahkan mengajarkan hal ini pada kedua orangtua saya!

Keluarga kami selalu tertarik pada Bumi.Sejauh yang saya ingat, kami selalu melakukan daur ulang, dan kami selalu disiplin untuk "mematikan lampu!" (Meskipun untuk alasan menghemat uang rekening listrik).

Saya pikir salah satu pengalaman paling membuka mata bagi saya adalah saat ketika kami memotong ayam kami sendiri.Ya, Kami tinggal di daerah semi-pedesaan.

Adikku, Molly menganggap ayam kami sebagai hewan peliharaan. Saya punya sikap cukup netral tentang semuanya. "mereka hanya ayam," pikir saya. "Mereka tidak seperti anjing atau kucing." Ketika saya melihat adik saya bersama sama dengan ayam, saya menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial. Molly menamai mereka, dan ia mengambil dan menggendong sang ayam. Hal ini mungkin terdengar aneh bagi Anda, terutama jika Anda belum pernah benar-benar menghabiskan waktu dengan hewan ternak. Saya tidak mengharapkan Anda untuk pergi keluar dan mendapatkan ayam sebagai hewan peliharaan. karena Saya juga tidak akan melakukannya.

Ayah saya punya rencana yang berbeda terhadap ayam ini. Dia ingin membantai mereka untuk makanan. Adik saya yang berusia 8 tahun memberitahu ayah sebelumnya (dengan tatapan marah dan menuduh) bahwa dia tidak mau mengkonsumsi hewan kesayangannya.

Apakah Anda pernah melihat ayam disembelih? Atau apapun yang dibunuh, selain serangga mungkin?

Saya ingat duduk di belakang mobil ayahku, mengintip keluar dan melihat dia memotong leher ayam yang digantung terbalik. Ada banyak darah yang mengalir ke dalam ember di bawahnya. ayam itu masih bergerak bahkan ketika kepalanya sudah terpisah.... itu sebenarnya sangat mengganggu.

Saat menonton , saya menyadari bahwa.... ini merupakan hewan tak bersalah yang sengaja dibunuh... agar kita bisa mengkonsumsi dagingnya.

Malam itu di meja makan kami siap menyantap ayam itu. Saya rasa saya tidak pernah benar-benar menyantapnya karena kami menyantap mayat binatang.... terutama hewan peliharaan yang tinggal di sekitar halaman belakang rumah kami!

Tapi peristiwa tersebut membawa sesuatu bagi adik saya- ia menjadi seorang vegetarian. Saya butuh waktu beberapa tahun setelah itu untuk berhenti makan daging.

Baru-baru ini, saya sedang mencari resep makan malam yang menyehatkan di internet, ketika saya menemukan sebuah link yang mengatakan "resep vegetarian gratis". Berhubung kebanyakan makanan sehat yang kami konsumsi tidak mengandung daging, saya mengisi formulir untuk 'starter kit vegetarian'. Setelah saya menerima kiriman posnya, saya menyadari bahwa isinya adalah tentang "mengapa & bagaimana menjadi vegetarian”. Ini merupakan langkah pertama bagi saya menjadi vegetarian penuh.

Saya memilih untuk menghentikan konsumsi daging dalam pola makan saya karena berbagai alasan. Terutama, karena saya tidak ingin mendukung kondisi yang tidak manusiawi di industri peternakan, (tempat di mana hampir semua daging yang Anda beli diproduksi). Anda dapat membaca lebih lanjut tentang situs-situs seperti ini atau melihat situs yang saya buat.

Saya sudah belajar bahwa makan daging tidak bermanfaat bagi kesehatan Anda. daging sarat dengan lemak jenuh dan kolesterol, dan dengan tidak mengkonsumsi itu saya telah menjadi jauh lebih sehat.

Baru-baru ini saya belajar banyak dari dampak industri daging terhadap lingkungan. Tahukah Anda bahwa meningkatkan jumlah hewan ternak untuk dikonsumsi menyebabkan lebih banyak pencemaran air di AS dibandingkan industri lainnya? Sebagian besar dari arus limbah pabrik peternakan masuk kedalam air, dan mencemarinya!

Saya yakin bahwa saya tidak akan (bersedia) mengkonsumsi daging lagi. Secara bertahap saya mengurangi asupan susu dan telur saya, karena ini juga merupakan produk industri peternakan.

Singkatnya, inilah latar belakang / cerita saya untuk Mengapa Saya Memilih Untuk tidak lagi mengkonsumsi Daging. Saya mendorong Anda untuk mempelajari lebih lanjut link yang diberikan, terutama jika Anda memiliki sedikita saja pertimbangan untuk menjadi vegetarian! Link link ini akan memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai poin-poin yang saya bahas sedikit saja.

"Apakah kita, sebagai manusia, yang memiliki kemampuan untuk berpikir dan mengkomunikasikan gagasan abstrak secara lisan dan tulisan, untuk membentuk penilaian etis dan moral yang berasal dari akumulasi pengetahuan selama berabad abad, memiliki hak untuk mengambil kehidupan makhluk lainnya, khususnya ketika kita tidak dipaksa untuk melakukannya karena kelaparan atau kebutuhan makan, melainkan melakukannya karena alasan yang agak sembrono yaitu hanya karena kita suka rasa daging? “

Mengapa Saya Memilih Berhenti Makan Daging

"Pada dasarnya, kita harusnya tahu lebih baik," ungkap Peter Cheeke, PhD, dalam Isu-isu Kontemporer dalam perternakan hewan, 2004

http://www.youthnoise.com/page.php?page_id=2430

(alih bahasa: Santhi Margaretha, Lydia Tjan) 
salah satu bagian yang diusulkan dalam buku VG for Teen 
http://www.vegan-vegetarian-info.com/2010/09/mengapa-saya-memilih-berhenti-makan.html