Tuesday, November 2, 2010

Menyelamatkan Ayam

Sumber : The Love of Life

Dalam sebuah perjamuan yang meriah tuan rumah memberitahu Lien Yu-Ch'eng, "Saya amat gembira kau bisa datang dari jarak yang demikian jauh. Saya akan mengadakan perjamuan khusus untuk kedatanganmu." Lien menolak, "Kau tidak perlu bersusah payah untukku. Aku bukan seorang pejabat kerajaan atau tamu istimewa." Saudara yang lain berkata, "Kami mempunyai ayam betina yang gemuk, yang siap untuk dipotong. Kami akan memotongnya besok pagi untuk santap siang." Lien memang tidak menyukai hidangan yang mewah, lagi pula dia kasihan pada ayam betina tersebut, maka dia memikirkan sebuah alasan. Katanya, "Pada hari-hari tertentu saya hanya makan makanan vegetarian dan besok merupakan hari vegetarian saya, maka saya minta kau jangan menyembelih ayam untuk saya. Ketulusanmu yang memenuhi hati saya lebih baik daripada ayam betina yang memenuhi perut saya." "Baiklah jika kau menghendaki demikian. Besok kita akan menyantap hidangan vegetarian," kata sahabatnya. Ketika hari kunjungannya berakhir Lien pulang. Dalam perjalanan pulang itu dia sampai di sebuah sungai yang luas dan menunggu feri. Tidak disangka ketika dia naik ke feri ada seorang tua berjenggot putih di pantai menunjuknya dan berteriak, "Ada seorang pembohong di atas kapal. Orang itu berkata bahwa dia seorang vegetarian padahal bukan. Jangan membawanya dengan feri kalian." Maka orang-orang di atas kapal mulai bertaya-tanya. Akhirnya Lien mengaku, "Saya mengatakan kebohongan dengan maksud baik. Saya melakukannya bukan untuk melukai orang lain." Namun orang-orang tidak peduli apa alasannya. Mereka menghendaki dia pergi dari kapal itu. Mereka mendorong dan menarik dia keluar dari kapal, dan melempar barang-barang bawaannya bersamanya ke pantai. Kemudian feri itu diberangkatkan. Lien amat marah. Dia memutuskan untuk mencari orang tua itu untuk bertanya siapa yang menyuruhnya mencampuri urusannya. Namun, anehnya dia tidak berhasil menemukan orang tua itu. Maka dia hanya duduk di dermaga bersama barang-barangnya sambil memandang feri yang semakin lama semakin kecil itu. Feri itu menuju ke seberang sana. Tiba-tiba datanglah angin badai yang mengerikan. Angin bertiup sangat kencang, dan sebelum orang-orang itu tiba di seberang sana feri itu tenggelam beserta seluruh penumpangnya. Tidak ada seorangpun di atas feri itu yang selamat. Lien tidak pernah tahu bahwa ketika dia menyelamatkan kehidupan ayam betina itu secara tidak langsung dia menyelamatkan kehidupannya sendiri.

No comments:

Post a Comment