Wednesday, December 22, 2010

Vegetarian dalam Buddhisme Maitreya



Mengapa dalam Buddhisme Maitreya ada ikrar untuk vegetarian? Mengapa harus berikrar vegetarian? Apakah makna luhurnya sebuah ikrar vegetarian? Bukankah asalkan kita sudah berjanji pada diri sendiri untuk menjadi vegetarian sudah cukup? Inilah salah satu pertanyaan yang sering dialamatkan kepada umat Maitreya. Pertanyaan ini beserta berbagai pertanyaan lainnya seputar vegetarian dalam Buddhisme Maitreya dikupas pada Kelas Bimbingan Vegetarian (Qing Kou Ban) yang diadakan pada tanggal 16 November 2008 di Pusdiklat Buddhis Maitreyawira, Jakarta. Para pembimbing yaitu Wakil Ketua Umum Mapanbumi Bapak Pandita Citra Surya, Bapak Pandita Halim Zen Bodhi, Bapak Pandita Jondras Kasiran, Ibu Pandita Fatima Liduan dan Asisten Pengajar Ci Lai selama sekitar lima jam memberikan bimbingan dan penjelasan akan nilai luhur bervegetaris dalam pandangan Buddhisme Maitreya kepada sekitar 600 umat yang hadir.
Ikrar Vegetarian dalam bahasa Mandarin disebut Qing Kou. Qing = bersih dan Kou= mulut, jadi Qing Kou mengadung arti bersihkan mulut dari makanan hewani dan juga bersihkan mulut dari kata-kata yang tidak pantas diucapkan. Umat yang sudah Qing Kou atau berikrar vegetarian harus dapat berbicara yang sopan. Setiap hari introspeksi apakah ada kata-kata yang menyusahkan orang lain, melukai orang, kata-kata emosional, memarahi orang dan sebagainya. Sebagai orang yang telah Qing Kou haruslah setiap saat bertobat, dan senantiasa memperbaiki diri.

Mengucapkan ikrar vegetarian dalam Buddhisme Maitreya berarti kita telah menyatakan ketulusan kita untuk bersatu dengan Tuhan, mengikuti kehendak Tuhan, Sang Pencipta. Dengan berikrar berarti kita juga telah bersatu pandangan dengan Buddha Maitreya dan berperan nyata dalam membantu Misi Suci Buddha Maitreya. Syarat utama mewujudkan Bumi Suci Maitreya adalah Qing Kou. Orang yang sudah berikrar adalah orang yang sangat beruntung karena namanya dicatat dengan tinta emas di kitab San Kwan Da Di (Tiga Buddha Penjaga Langit), dan akan senantiasa mendapatkan perlindungan dari San Kwan Da Di.

Kini tren hidup bervegetaris semakin mendunia, apalagi dengan isu pemanasan global. Vegetarian menjadi pilihan bagi orang-orang yang peduli akan keselamatan lingkungan, begitu pula menjadi pilihan bagi orang-orang yang peduli akan kesehatan. Kenyataan ini tentu membahagiakan penganut Buddhisme Maitreya.

Sebagai umat Maitreya yang sudah berikrar vegetarian kita sangat beruntung dan patut merasa bangga karena kita berada di barisan terdepan. Sebelum tren vegetarian memasyarakat, umat Maitreya telah berada di barisan terdepan sebagai masyarakat yang mengaplikasikan vegetarian dalam pola makan sehari-hari sejak zaman dahulu kala.
Salam Kasih
Oleh Liliyana W Tandarto

3 comments:

  1. Apa org yg sdh berikrar vegetarian tdk boleh pegang brg yg berunsur hewani? Dan saya liat kebanyakan mrk yg mengaku vegetarian murni tp masih juga makan makanan yg dibuat dr bahan tepung/tahu tp dlm bentuk spt daging ato ayam. Apa itu jg termasuk vegetarian dlm agama budha maitreya? Harap penjelasannya.. tq

    ReplyDelete
  2. Menurutku daging2 palsu hanya untuk mempermudah non-vegetaris untuk belajar bervegetarian ... Dan memperbanyak variasi2 makanan,supaya orang2 lebih tertarik... akan tetapi, yg sudah mengenal jelas Arti kesehatan bervegetarian, sudah menjauhin Daging2 palsu... Makan buatan dari tahu bisa Makan dgn lebih tenang karena tidak tega memakan makanan yg datang dari penjagalan ... karena hewan2 tersebut Sebelum dijagal sudah disiksa sampe mereka dipotong...

    ReplyDelete
  3. Hai ...silahkan tulisan copas dari blog saya ini tp harus mencantumkan link aslinya..tolong cantumkan linknya.tks

    ReplyDelete